Showing posts with label LOMBOK UTARA. Show all posts
Showing posts with label LOMBOK UTARA. Show all posts

SEBUAH CERITA DI BUKIT MALANG, LOMBOK TIMUR

Sabtu, 18 Juni 2022,
Hari dimana aku memutuskan untuk mendaki ke sebuah bukit indah dikawasan taman nasional gunung Rinjani bernama bukit malang.
Aku eprgi tanpa persiapan, karena baru tadi malam aku diajak begitu mendadak oleh keponakanku yang mendaki bersama teman kuliahnya.
Yah, karena begitu banyak problematika hidup yang kualami, kurasa aku butuh refreshing. Dan kupikir, mendaki adalah salah satu ospi yang apling tepat dalam hal ini.



Lanjut ke story guys,
Aku start perjalanan dari rumah sekita pukul 08:30 dan sampai di sembalun sekitar pukul 09:00. Kami sempat istirahat menikmati secangkir kopi di tempat ini, tempat ynag sudah sangat terkenal dengan segudang keindahan yang tersembunyi didalamnya. Tapi something wrong, lagi asyik asyiknya menikmati kopi, teman kami mendaki menelpon dan ia bilang bahwa ia dan dua rekan lainnya sudah menunggu di pintu masuk.
Ya, kami harus buru-buru dan tancap gas untuk menyusul. 
Sekitar pukul 11:00, kami tiba di parkiran, dan kami langsung registrasi dan rehat sejenak, berswafoto di tempat ini. 


Pukul 1130 kami memulai pendakian, perjalanan ini kami mulai dengan semangat menggebu untuk mencapai ketinggian, menikmati ciptaan tuhan diatas sana. Aku sempat ngobrol dengan petugasnya perihal waktu pendakian. Dan dari sana aku mendapat informasi bahwa kita bisa tempuh perjalanan dalam 2 dan 3 jam, asal cepat. Karena itu, kau berfikir bhawa perjalan kali ini tidaklah terlalu ekstrim. 
Hingga beberapa waktu kemudian, aku sadar, bahwa ekspektasi ku salah, bahkan setelah sejam perjalanan, aku belum tiba di pos 1. Kami baru smapai di pintu masuk hutan yang diberi julukan gerbang rimba.
Kami istirahat sejenak di tempat itu, dan memutuskan melanjutkan kan perjalanan beberapa menit kemudian.
Setelah kurang lebih 2 jam an , kami akhirnya sampai di pos 1. Dan disna, kami bertemu dengan mata air satu satunya di jalur ini. Mata air cinta namanya. Kami istirahat lumayan lama disini, menikmati segarnya air murni dari Alam, sholat, mengisi air untuk keperluan diatas nanti.
Oh ya, buat kalian yang mendaki melewati jalur ini, kalian harus memastikan persediaan air di pos 1 ini. Karena mata air hanya di tempat ini.



Setelah selesai dengan semuanya, kami melanjutkan perjalanan. Perjalanan yang membuatku bertanya-tanya dimanakah akhir dari hutan ini??. bahkan setelah 3 jam perjalanan, kami belum melihat ada tanda-tanda akan keluar dari hutan. Yah, jalur ini memang rindang, tetapi agak sedikit membosankan karena mungkin 80% dari perjalanan adalan menyisiri hutan demi hutan.
Tapi kami sadar, kami punya semangat yang tinggi untuk menyatu dengan alam dan keindahan didepan sana. Itulah yang membuat kami tetap semangat dan melupakan penat dan bosan kami. 

Setelah beberapa lama, akhirnya kami sampai di pos 3. Pos terakhir sebelum bukit yang menjadi tujuan kami. Bukit malang. Kami sampai di sini sekitar pukul 05:00. Dari sejak awal pendakian sampai saat ini, kami memang terbilang lsmbat. Yah kami memang memilih santai dan ya, kami memang belum pro dalam urusan beginian haa.
Di pos 3 ini, kami memilih istirahat dan memasak mie instan untuk mengisi perut kami yang sudah mulai keroncongan. Hitung hitung sebagai tenaga untuk menaklukkan tanjakan terakhir menuju malang. 

Skip guys..
Sekitar 17 00 kami sampai di lokasi, kami langsung prepare, sholat,dan menyiapkan segalanya sebelum malam tiba. Saat sampai di lokasi kami belum bisa menikmati bukit ini secara penuh, itu karena disekitarnya masih tertutup kabut yang pekat. Yah, itulah suasana gunung pada umumnya menjelang malam tiba. Buat kalian yang bertanya tentang jalurny, jalur malang ini memang tidak terllau terjal, hanya saja panjang dan jaraknya yang cukup membuat tenaga terkuras. Tapi Its ok, semuanya akan terbayar dengan sendirinya saat sampai di lokasi perkampingan.

Sesuai dengan ekspektasiku sebelumnya, ciptaan tuhan satu ini memiliki aura kedamaian yang begitu berkesan bagiku. Dinginnya angin malam beradu dengan nyanyian alam menghasilkan suatu keadaan yang sangat menenangkan di tempat ini. Kami melewati malma ini dengan gembira,mengisi setiap detik dengan berdialog diskusi dan tak jarang bergelak tawa. 


Selamat datang di 1919 MDPL, bukit malang di pagi hari. Pagi yang cerah ini membuat ku takjub, keidnahan alam dan apa yang tersembunyi saat aku baru datang kemaren, semuanya terlihat dengan jelas di depan mata, bukit, hutan, gunung, laut, kabut dan lainnya. Sungguh tak cukup 1/2 hari untuk menikmati semuanya.

Fyi,
Dari malang, aku diajak teman baru yang kukenal disana untuk berswafoto di bukit top Kondo. 1937 MDPL. Disna aku baru sadar, ternyata aku dapat bonus, niatku hanya mendaki bukit malang, tapi yang kudapatkan dua surga dunia, bukit malang DNA bukit top Kondo. Top Kondo ini sangat indah guys dan yah, otakku tak cukup kuat untuk merangkai kata. Menjelaskan betapa berharganya ciptaan tuhan.
Terima kasih bagi kalina yang menonton video ini, semoga suatu saat, kita bisa mendaki bareng.

GAWE RINJANI FESTIVAL

Kamis 10, Maret 2022,
Pagi hari yang cerah ditambah dengan kolaborasi pahit manisnya kopi hitam, menggugah semangat ku untuk berkelana.
Menapaki alam Lombok utara dengan semangat yang  membara,
Berusaha mengeksplorasi beragam hal menarik yang ada di pulau Lombok untuk kalian semua, walau dengan peralatan seadanya, but semoga kalian menikmatinya.


Hari ini aku akan menghadiri Gawe Rinjani Festival. salah satu event promosi wisata yang diselenggarakan oleh Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) di desa senaru kecamatan bayan kabupaten Lombok Utara.
Bersama seorang temanku yang selalu mendambakan cinta aku mulai merencanakan untuk pergi menghadiri acara itu. Dan sebelum sampai lokasi, kami menyempatkan diri untuk bersilaturahmi di rumah salah satu teman kami. Yah, silaturahmi terkadang menjadi alibi untuk mencari sekedar segelas kopi.

Sekitar pukul 10:00, kami akhirnya sampai di lokasi acara, dikantor desa senaru tepatnya. Aku langsung di sambut dengan megahnya panggung pentas, menyatu dengan teriknya mentari yang mulai memanas. 

Saat masuk dan melewati gerbangnya, aku disambut dengan banyaknya produk UMKM lokal yang berjejer di stand stand yang tersedia. Aku sangat tertarik pada semua produknya, ingin kubeli semuanya, hanya saja modal kini aku tak punya.
Produk ini adalah produk Masyarakat lokal yang sedang berusaha dalam mengembangkan ekonomi melalui produk produk unggulan yang mereka buat dan menurutku bagus-bagus dan Kren Kren, terutama tenunnya aku suka banget.



Setelah beberapa lama menunggu, akhirnya acaranya mulai juga dan dihadiri oleh wakil gubernur NTB dan wakil bupati Lombok Utara. Duet dua wakil daerah di pagi hari yang cerah yaelah..
Aku nggak akan ngebahas tentang  acaranya karena sebenarnya aku Miss info juga. Karena sebenarnya yang paling kucari adalah festival budyanya ternyata pagi ini hanya pembukaanya saja.
Kendati demikian aku menemukan salah satu hal menarik di acara ini. Yap, pertunjukan salah satu budaya lokal yaitu suling dewa. Sebuah tarian khusus untuk menyambut tamu yang katanya dulu digunakan sebagai tarian meminta hujan. For your information, yang nari tua tua banget loh, kendati sudah berusia tapi tariannya luar  biasa loh...sangat menggoda jariku untuk mengabadikannya.
Pagi ini kuakhiri dengan berkunjung kerumah temanku yang tidak terlalu jauh dari lokasi acara. Menumpang solat, bahkan sekalian dengan makan siangnya ..
Terima kasih untuk kalian semua,

KAKEK SIDANG SKRIPSI, PRIA 60 TAHUN ASAL LOMBOK UTARA INI MENJADI BUKTI BAHWA MENUNTUT ILMU ITU TAK PANDANG USIA


PAK BASRI, BUKTI BAHWA MENUNTUT ILMU ITU TAK PANDANG USIA

Hari ini, facebook menjadi menarik untuk saya karena memberikan informasi yang saya rasa sangat menginspirasi. Bagaimana tidak, pada saat saya membuka beranda facebook siang tadi (23/01/2020), saya menemukan akun seorang pengguna facebook yang membagikan kisah seorang lansia yang baru saja menyelesaikan sidang skripsinya.

Dilansir dari akun facebook YusronSaudi,  yang merupakan salah seorang dosen pembimbing di Universitas Muhammmadiyah Mataram menceritakan bahwa pada tanggal 22 januari 2020, Pak Basri yang merupakan seorang pria yang berusia 60 Tahun asal Lombok Utara telah berhasil menyelesaikan tahapan akhir dari kuliahnya yaitu sidang skripsi. Adapun judul skripsi beliau adalah  “Peran Forum Silaturahmi Marbot Masjid dalam Menghidupkan Suasana Ibadah di Desa Sukadana, Kec. Bayan, Lombok Utara”.

Saya menulis artikel ini bukan hanya karena mendapatkan informasi tentang wisudanya seorang kakek asal lombok utara. Namun, ada beberapa fakta menarik tentang pak basri ini yang membuat saya kagum akan kegigihan dan semangat beliau. Beberapa fakta menarik tentang Pak Basri yang saya kutip dari akun facebook YusronSaudi adalah:

Seorang marbot masjid yang rajin dan tekun
Sesuai dengan judul peneliatiannya, dalam kesehariannya Pak Basri berprofesi sebagai marbot masjid. Oleh karena itu, ia dituntut sangat disiplin terhadap waktu untuk mengumandangkan azan di lima waktu sholat. Mungkin hal inilah yang menjadikan Pak Basri menjadi rajin dan disiplin dalam menjalani kuliahnya.  Menurut penuturan sang pemilik akun, pak basri sangat jarang telat dalam mengikuti setiap mata kuliah yang ada. suatu hal yang sangat luar biasa mengingat pak basri sudah sangat tua dan tinggal di daerah Kabupaten Lombok Utara.

Menyelesaikan program bahasa arab
Mengetahui hal ini, saya meyakini bahwa pak basri memang sangat haus akan ilmu pengetahuan. Bagimana tidak, menurut yusron (pemilik akun) selain baru saja menyelasikan studi SI, Pak Basri dikabarkan juga telah menyelesaikan program bahasa arab di ma’had khalid bin walid.

Sempat kecelakaan saat skripsi
Saat dalam proses mengerjakan skripsinya, beliau sempat mengalami kecelakaan yang  menyebabkan pak basri tidak sadarkan diri di RS dalam kurun waktu seminggu.  Karena kecelakaan tersebut, Pak Basri membutuhkan waktu untuk kembali mengingat kejadian di masa lampau. Dalam pengerjaan skripsi hal ini tentu bukanlah hal yang mudah. Hal ini karena memerlukan effort yang tinggi dalam mengingat kembali data-data penelitian dan lainnya. Oleh karena hal ini, dosen pembimbing tentu perlu ekstra sabar menghadapinya. Kendati demikian, pak basri sangat rajin mencari dosen untuk berkonsultasi. Dan karena semangat yang sangat membara inilah yang mampu mengembalikan daya ingat Pak Basri yang sebagaian sudah hilang.

Beberapa hal menarik diatas tentu sangat menarik untuk dijadikan sebagai motor penggerak semangat yang kita terutama pemuda-pemuda desa dalam mengenyam pendidikan setinggi-tingginya.  Hal ini juga dirasakan oleh berbagai kalangan masyarakat yang membaca postingan facebook tersebut. Berbagai komentar takjub, haru dan bangga menghiasi kolom komentar postingan terseut.

Meskipun lombok utara masih tergolong sebagai daerah yang tingkat pendidikannya masih rendah, Pak Basri berhasil mematahkannya. Pak Basri membuktikan kepada kita semua bahwa pendidikan tidak pernah menuntut kita untuk memiliki harta dan biaya yang mahal. Ia bisa diraih cukup dengan kegigihan dan semangat untuk perubahan.

Semoga artikel ini memberikan manfaat bagi teman-teman sekalian. Jika ingin membaca cerita aslinya di postinga facebook yang dimaksud, silahkan klik link dibawah ini ya..
https://www.facebook.com/yusron.saudi/posts/10216743270040949

Terjun Batu Candi, Mutiara tersembunyi di pelosok negeri


Lombok utara memang dikenal sebagai tempat bersembunyinya berbagai spot wisata yang menarik untuk dikunjungi.  Hal ini dikarenakan masing masing kecamatan di lombok utara, memiliki destinasi wisata andalan yang dapat menggerakkan sektor perekonomian masyarakat. Sebagian besar dari destinasi  tersebut ialah destinasi yang sifatnya alami seperti air terjun, mata air, spot foto instagramable yang dibuat dialam, dan lainnya.
airt terjun batu candi desa sambik elen
air terjun batu candi desa sambik elen kec. bayan lombok utara

Salah satu destinasi wisata yang belum teralalu terekspos di lombok utara ialah air terjun Batu Candi. Air terjun ini berada di aliran sungai kokoq puteq (sungai putih) di Desa Sambik Elen Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara. Desa Sambik Elen sendiri adalah desa yang terletak di perbatasan antara Lombok Utara dan Lombok Timur. Jika diakses dari Kota Mataram, kita membutuhkan kurang lebih 3 jam perjalanan dengan jarak + 80 km.
Terjun ini dinamakan Batu Candi karena tepat ditengah aliran sungai tersebut terdapat batu yang tegak kokoh dan menyerupai candi. Berbeda dengan Air Terjun lainnya yang membutuhkan pertualangan untuk mengaksesnya, air terjun ini tergolong sangat mudah untuk dijangkau. Hal ini karena kita bisa memarkir kendaraan (khusus sepeda motor) tepat diatas terjun tersebut. Selanjutnya, kita hanya berjalan sekitar 10-15 meter untuk menikmati sensasi air terjun batu candi. Namun berbeda halnya jika pengunjung datang menggunakan mobil, jika ingin aman, sebaiknya mobil diparkir ditengah desa Sambik Elen. Selanjutnya bisa melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki ke lokasi air terjun dengan berjalan kaki sekitar 200 meter.
Meski belum memiliki fasilitas yang lengkap seperti kawasan wisata lainnya, air terjun batu candi tidak bisa diragukan. Hal ini karena air terjun batu candi menawarkan keindahan alami seperti tebing dari bebatuan alam yang indah, pepohonan yang hijau, dan air yang sangat jernih dan sangat asyik untuk dinikmati karena berasal langsung dari aliran gunung rinjani. Oleh karena itu, hasil jepretan moment di lokasi air terjun ini bisa langsung dipublikasikan ke media sosial tanpa melalui tahap editing. Jika para pembaca ingin melihat berbagai moment yang diambil di lokasi air terjun ini, teman-teman bisa  mencarinya di platform media sosial dengan hastag #airterjunbatucandi.
Ok teman-teman, sampai disini dulu curatan pena ku kali ini ya....
Terima kasih sudah membaca blog aku, jika ingin bertanya dan ingin tau tentang terjun batu candi lebih lanjut, silahkan bubuhkan pertanyaan teman-teman dikolom komentar ya??
See you next time...




DUSUN LENGGEM SARI : KEINDAHAN DAN KEBERAGAMAN DI KAKI RINJANI

potret dusun lenggem sari
Potret dusun lenggem sari



Sebagai kabupaten yang masih tergolong baru, lombok utara masih tergolong sebagai daerah yang masih alami di pulau lombok. salah satu penyebabnya ialah lombok utara memiliki berbagai destinasi wisata alami seperti air terjun sendang gile dan tiu kelep, air terjun sekeper, taman nasional gunung rinjani, dan lainnya.  Selain itu, sebagian besar dusun di lombok utara masih tergolong sangat  alami dan sangat berdekatan langsung dengan alam.
Salah satu dusun yang masih tergolong sangat dekat dengan alam ialah Dusun Lenggem Sari. Dusun Lenggem Sari adalah sebuah dusun terpencil yang terletak di Desa Sambik Elen kecamatan bayan kabupaten lombok utara. Dari segi territorial, dusun ini adalah salah satu dari berbagai dusun di lombok utara yang berada dibawah kaki gunung rinjani. Dusun Lenggem Sari saat ini di huni oleh + 90 kepala keluarga.
Di tengah berbagai isu tentang perpecahan karena agama, ras, suku dan etnik, Dusun Lenggem Sari membuktikan bahwa indahnya perdamaian masih ada. Mayoritas penduduk Dusun Lenggem Sari  adalah penduduk yang berasal dari luar kecamatan bayan. Berbagai daerah asal penduduknya adalah lombok tengah, lombok timur dan lombok utara bagian gangga dan tanjung. Jika dikalkulasikan, penduduk Dusun Lenggem Sari yang merupakan warga bayan asli mungkin kurang dari 10%. Selain perbedaan asal yang tentu akan mempengaruhi kebiasaan masyarakat, penduduk Dusun Lenggem Sari terdiri dari dua agama dan kepercayaan yang berbeda yaitu Islam dan Buddha. Kendati demikian, hubungan sosial antar masyarakat tergolong normal dan damai. Rasa kepedulian dan keramahtamahan masih melekat antar sesama warga di Dusun Lenggem Sari  ini. Sejak berdirinya, tidak pernah ditemukan suatu  kasus perpecahan antar agama, ras dan etnik di dusun ini.
dusun lenggem sari
perayaan hari besar keagamaan di dusun lenggem sari

Potensi
Sebagai salah seorang warga di Dusun Lenggem Sari, penulis meyakini bahwa dusun ini memiliki berbagai potensi yang layak untuk dikembangkan. Dalam bidang pariwisata, dusun lenggem sari memiliki jalur untuk mengakses sebuah destinasi (air terjun) di aliran sungai kokoq puteq. Air terjun ini bernama air terjun umar maya. Satu tahun yang lalu (2018), Air terjun umar maya memiliki banyak peminat yang berkunjung untuk bersua foto dan menikmati dinginnya air yang berasal langsung dari gunung rinjani tersebut. Para pengunjung biasanya datang dari daerah lombok timur dengan memanfaatkan jalan yang dibuat PLTA di sana. Namun, karena bencana alam gempa bumi yang menimpa pulau lombok waktu itu, jalan yang bisa digunakan untuk mengakses air terjun ini ambruk dan tidak bisa digunakan lagi. Oleh karena itu, air terjun umar maya saat ini hanya bisa diakses melalui daerah kabupaten lombok utara tepatnya dari dusun lenggem sari.
Selain air terjun umar maya yang masih tergolong alami dan sangat indah untuk dinikmati, Dusun Lenggem Sari adalah dusun yang berdekatan dengan gunung rinjani. Indahnya gunugn rinjani terlihat jelas dari dusun ini. Dengan paduan daerah yang masih sangat alami nan hijau, tempat ini sangat menarik untuk dijadikan sebagai destinasi instagramable untuk kaula muda saat ini.
terjun umar maya dusun lenggem sari
Air terjun umar maya
Selain dalam bidang pariwisata, Dusun Lenggem Sari juga akan sangat menarik dengan multikulturalnya. Penulis meyakini, dusun ini adalah suatu daerah yang tepat untuk merasakan arti perdamaian dan persatuan yang sesungguhnya. Besar harapan penulis agar suatu saat nanti, dusun ini bisa dijadikan sebagai tempat penelitian tentang multikultural dan kearifan lokal, serta bisa berubah menjadi suatu kampung wisata. Hal inilah yang mendasari penulis menulis blog singkat ini.
Profesi penduduk
Mayoritas penduduk lenggem sari adalah petani jambu mente dan hanya beberapa orang saja dari penduduk dusun ini yang memiliki profesi non-petani seperti guru, pegawai dan lainnya. Hampir semua penduduk di Dusun Lenggem Sari memiliki lahan yang ditanami mente. Selain sebagai petani mente, penduduk juga biasa menanam beberapa jenis tanaman lainnya seperti padi, jagung, kacang dan lainnya. Belakangan ini, mayoritas warga Dusun Lenggem Sari tertarik untuk menambah pundi penghasilan dengan menanam umbi-umbian porang yang masih banyak dijumpai di daerah ini dan belum terawat sebelumnya.