KAKEK SIDANG SKRIPSI, PRIA 60 TAHUN ASAL LOMBOK UTARA INI MENJADI BUKTI BAHWA MENUNTUT ILMU ITU TAK PANDANG USIA


PAK BASRI, BUKTI BAHWA MENUNTUT ILMU ITU TAK PANDANG USIA

Hari ini, facebook menjadi menarik untuk saya karena memberikan informasi yang saya rasa sangat menginspirasi. Bagaimana tidak, pada saat saya membuka beranda facebook siang tadi (23/01/2020), saya menemukan akun seorang pengguna facebook yang membagikan kisah seorang lansia yang baru saja menyelesaikan sidang skripsinya.

Dilansir dari akun facebook YusronSaudi,  yang merupakan salah seorang dosen pembimbing di Universitas Muhammmadiyah Mataram menceritakan bahwa pada tanggal 22 januari 2020, Pak Basri yang merupakan seorang pria yang berusia 60 Tahun asal Lombok Utara telah berhasil menyelesaikan tahapan akhir dari kuliahnya yaitu sidang skripsi. Adapun judul skripsi beliau adalah  “Peran Forum Silaturahmi Marbot Masjid dalam Menghidupkan Suasana Ibadah di Desa Sukadana, Kec. Bayan, Lombok Utara”.

Saya menulis artikel ini bukan hanya karena mendapatkan informasi tentang wisudanya seorang kakek asal lombok utara. Namun, ada beberapa fakta menarik tentang pak basri ini yang membuat saya kagum akan kegigihan dan semangat beliau. Beberapa fakta menarik tentang Pak Basri yang saya kutip dari akun facebook YusronSaudi adalah:

Seorang marbot masjid yang rajin dan tekun
Sesuai dengan judul peneliatiannya, dalam kesehariannya Pak Basri berprofesi sebagai marbot masjid. Oleh karena itu, ia dituntut sangat disiplin terhadap waktu untuk mengumandangkan azan di lima waktu sholat. Mungkin hal inilah yang menjadikan Pak Basri menjadi rajin dan disiplin dalam menjalani kuliahnya.  Menurut penuturan sang pemilik akun, pak basri sangat jarang telat dalam mengikuti setiap mata kuliah yang ada. suatu hal yang sangat luar biasa mengingat pak basri sudah sangat tua dan tinggal di daerah Kabupaten Lombok Utara.

Menyelesaikan program bahasa arab
Mengetahui hal ini, saya meyakini bahwa pak basri memang sangat haus akan ilmu pengetahuan. Bagimana tidak, menurut yusron (pemilik akun) selain baru saja menyelasikan studi SI, Pak Basri dikabarkan juga telah menyelesaikan program bahasa arab di ma’had khalid bin walid.

Sempat kecelakaan saat skripsi
Saat dalam proses mengerjakan skripsinya, beliau sempat mengalami kecelakaan yang  menyebabkan pak basri tidak sadarkan diri di RS dalam kurun waktu seminggu.  Karena kecelakaan tersebut, Pak Basri membutuhkan waktu untuk kembali mengingat kejadian di masa lampau. Dalam pengerjaan skripsi hal ini tentu bukanlah hal yang mudah. Hal ini karena memerlukan effort yang tinggi dalam mengingat kembali data-data penelitian dan lainnya. Oleh karena hal ini, dosen pembimbing tentu perlu ekstra sabar menghadapinya. Kendati demikian, pak basri sangat rajin mencari dosen untuk berkonsultasi. Dan karena semangat yang sangat membara inilah yang mampu mengembalikan daya ingat Pak Basri yang sebagaian sudah hilang.

Beberapa hal menarik diatas tentu sangat menarik untuk dijadikan sebagai motor penggerak semangat yang kita terutama pemuda-pemuda desa dalam mengenyam pendidikan setinggi-tingginya.  Hal ini juga dirasakan oleh berbagai kalangan masyarakat yang membaca postingan facebook tersebut. Berbagai komentar takjub, haru dan bangga menghiasi kolom komentar postingan terseut.

Meskipun lombok utara masih tergolong sebagai daerah yang tingkat pendidikannya masih rendah, Pak Basri berhasil mematahkannya. Pak Basri membuktikan kepada kita semua bahwa pendidikan tidak pernah menuntut kita untuk memiliki harta dan biaya yang mahal. Ia bisa diraih cukup dengan kegigihan dan semangat untuk perubahan.

Semoga artikel ini memberikan manfaat bagi teman-teman sekalian. Jika ingin membaca cerita aslinya di postinga facebook yang dimaksud, silahkan klik link dibawah ini ya..
https://www.facebook.com/yusron.saudi/posts/10216743270040949

No comments:

Post a Comment