Selamat datang
di era revolusi industri 4.0. Era dimana ilmu pengetahuan dan tekhnologi
memiliki peran yang berpengaruh dalam kehidupan manusia. Salah satu hal yang
saya fokuskan dalam hal ini adalah ialah pada bidang pekerjaan (profesi). Dengan
perkembangan tekhnologi yang begitu cepat, satu persatu pekerjaan yang sebelumnya
dikerjakan oleh manusia kini diambil alih oleh mesin dan komputer.
Fenomena seperti
ini adalah tantangan berat yang harus
dipersiapkan kedatangannya. Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang P.S. Brodjonegoro berpendapat bahwa
di era memasuki revolusi industri 4.0 saat ini, Indonesia akan kehilangan sekitar
50 juta peluang kerja (Kompasiana,28/05/2019). Statement tadi memang hanya sekdar opini. Namun
jika kita tidak siap dengen perkembangan zaman dan tekhnologi yang tidak bisa
kita tolak, bukan tidak mungkin hal ini benar-benar terjadi. Dan jika ini benar
terjadi, artinya indonesia sedang dihadapkan dengan permasalahan kesejahteraan
sosial terutama dalam bidang ekonomi pada hampir setengah penduduknya.
Persoalan ini
tentunya adalah persoalan yang sangat
erat kaitannya dengan masalah kesejahteraan sosial. Sebagian besar masyarakat
kita saat ini sangat bergantung pada berbagai macam bidang profesi. Oleh karena
itu, menyempitnya lapangan pekerjaan
yang ada meningkatkan potensi munculnya berbagai masalah kesejahteraan sosial
yang baru terutama dalam hal kemiskinan.
Untuk menanggapi
hal ini, tentu berbagai inovasi dan perubahan harus dilakukan sebagai bentuk
kesiapan dalam menghadapi era ini salah satunya adalah pemberdayaan
masyarakat terutama pada masyarakat
golongan menengah kebawah. pemberdayaan yang dimaksud harus mampu menstimulus masyarakat agar tidak berada dalam posisi yang
semakin lemah dan tidak berdaya. Masyarakat
harus melihat dirinya sebagai elemen penting yang dapat mempengaruhi perubahan.
Oleh karena itu, proses pemberdayaan harus mampu memposisikan masyarakat sebagai pelaku
utama dalam berbagai program yang ada. hal ini dimaksudkan agar masyarakakat mampu
mendayagunakan sumber-sumber daya potensial di sekitarnya.
Kreatifitas dan
inovasi adalah modal utama yang harus kita benahi demi menghadapi tantangan
ini. Pemerintah dan masyarakat harus bahu membahu mempersiapkan suatu sistem
dan nilai baru dalam kehidupan sosial. Dari sisi pemerintahan, sudah saatnya
pemerintah menelurkan kebijakan berbentuk progam-program pemberdayaan
berkelanjutan. Sudah saatnya pemerintah memfasilitasi berbagai kratifitas dan
mengembangkan segala potensi lokal yang ada pada daerah masing-masing. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya mensinergikan
mental produktif dalam kehidupan masyarakat. Sedangkan dari sisi internal
masyarakat, sudah sepatutnya kita bersatu dengan segenap stakeholder lainnya
dalam merumuskan, mencoba dan menciptakan berbagai inovasi dari sektor ekonomi,
wisata, budaya dan lainnya.
Persoalan ini
bukanlah persoalan individual, golongan atau kelompok tertentu. Persoalan ini
adalah persoalan komperhensif yang harus kita hadapi bersama. Oleh karena itu, perbuatan
saling menyalahkan, menjatuhkan atau mengambil keuntungan sepihak dari isu-isu
semacam ini tentu tidak dibenarkan. Semua stakeholder yang ada harus berkerja
sama dengan satu tujuan yaitu mengahadapi dan menaklukkan revolusi industri ini.
semoga nanti ketika saatnya telah tiba,saat dimana lapangan pekerjaan ditutup
seketika karena pengaruh tekhnologi yang semakin menggila, kita sudah mampu
mengatakan bahwa kita bisa hidup sejahtera tanpanya.
No comments:
Post a Comment